Website atau biasannya dituliskan sebagai “web site” adalah suatu halaman digital yang berisikan konten berupa tulisan, gambar ataupun video. Website dapat diakses dengan menggunakan. Pada dunia internet, terdapat berbagai macam protokol. Tanda pengenal suatu website adalah pada protokol http.
awalnya sebelum dikenal istilah website, halaman digital tersebut bernama WWW (world wide web) yang mana hingga saat ini, “www’ ini mdasih ada di url pada website tersebut sebagai pengenal jenis dokumen digital (sebagai web).
Untuk dapat mengakses website, tidak hanya dapat menggunakan protokol http, melainkan ada satu lagi protokol yang lebih aman yaitu https (secured http / http yang lebih aman). Umumnya, https adalah protokol wajib untuk website yang meminta informasi pribadi user seperti banking, sosial media ataupun e-commerce.

Mengenal domain , sub domain dan url path pada website
tanda pengenal suatu halaman website untuk membedakan dengan halaman digital lainnya adalah URL (Uniform resource locator). URL ini biasa ditemukan pada box panjang bernama url bar yang terdapat di browser.
[protokol wajib]+[sub domain/opsional]+[domain/wajib]+urlpath[opsional]
Komposisi dari URL itu sendiri memiliki 3 buah komponen yakni :
- protokol yang digunakan (http/https)
- sub domain name
- domain name utama
- url path
di sisi lain, domain name selalu akan memiliki TLD (top level domain) yang digunakan seperti .com , .net, .tv dan lain sebagainnya. TLD ini biasannya digunakan sebagai pengenal jenis website tersebut. .tv menandakan website tersebut adalah suatu media tv.
sebagai contoh website degananda.com menggunakan protokol https ,domain degananda dan TLD .com tanpa menggunakan sub domain serta url path.
https + [tanpa sub domain] + degananda.com
contoh lainnya pada halaman “http://demo.degananda.com/angular/chapter-8/”, URL tersebut menggunakan seluruh komponen yang ada.
https+[subdomain:demo]+domain[degananda.com] + urlpath(angular/chapter-8)
protokol http dapat diakses dengan menggunakan web browser seperti chrome, safari dan firefox. Baik itu browser yang terdapat pada laptop / pc ataupun mobile.
Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis
Terdapat dua jenis website (bukan berdasarkan jenis konten yang disajikan) yang diberdakan berdasarkan cara penyajian halaman digital tersebut yakni website statis dan website dinamis.
Mengenal Website Statis
website statis sesuai dengan namannya adalah halaman digital yang isi kotennya selalu sama. Konten ini dituliskan langsung pada stack teknologi website seperti HTML (hypetexrt markup language, bahasa pemrograman untuk membuat struktur tampilan webite( dan CSS(cassading style sheet, bahasa pemrograman untuk mengatur tata letak/desain halaman website). Dikarenakan konten dituliskan langsung pada html , maka isi konten tersebut tidak akan bisa berubah, sehingga dinamakan sebagai website statis.
Saat ini hampir mustahil menemukan website statis, karena sudah didominasi oleh website dinamis. jika adapun itu adalah website-website yang berasal dari masa lalu yang masih online dihosting hingga saat ini.
contoh website statis yang saat ini masih ada adalah itcorp.com
http://itcorp.com/index.html
buka website tersebut pada web browser, dapat terlihat bahwa itu adalah static website dikarenakan konten website tersebut hanya tuliskan menggunakan html (terbukti dengan urlpath berupa index.html)
Mengenal Website Dinamis
Disisi lain terdapat jenis website berupa website dinamis. Perbedaanya dengan website statis adalah konten pada website dinamis akan berubah-ubah tergantung dari logika web server. Web server ini akan bekerja untuk mempersiapkan konten website tersebut. Biasannya konten-konten website dinamis berasal dari database yang mana setiap harinya isi konten tersebut dapat berubah-ubah.

Teknologi yang sangat populer digunakan untuk membuat website dinamis adalah php (hypertext markup processor). Hampir 80% website yang saat ini berada di internet menggunakan php.
Untuk dapat membnuat website dinamis diperlukan web server. Terdapat berbagai jenis bahasa pemrograman yang dapat menggunakan web server diantarannya yang populer adalah Node JS, php, C#, .net python dan java.

contoh dari website dinamis adalah degananda.com
https://degananda.com
ini dikarenakan degananda.com menggunakan CMS (Content management system) yang dibangun dengan menggunakan php yakni wordpress.
Bagaimana Cara Kerja Website Sehingga Dapat di Akses Oleh User
Website dikenali dengan nama domain yang di milikinnya. Saat domain tersebut diakses oleh seorang user melalui web browser akan terdapat beberapa proses yang terjadi dibalik layar hingga konten website tersebut dapat tersaji pada web browser user itu.
Proses Umum tentang bagaimana website diakses
- proses request-response dari web browser ke web server
secara garis besar, user akan mengakses suatu webserver berdasarkan domai name yang berada di DNS (domain name server). DNS tersebut akan mengarahkan request user ke web server terkait. Kemudian, web server akan menghandle dan memproses request tersebut berdasarkan logika yang ada di web server.
Sebenarnya untuk mengakses website tidak hanya dapat menggunakan browser, tetapi suatu webserver pun dapat mengakses web server lainnya dengan protokol yang sama (http/https)
Biasannya, web server akan mencocokan request dari user/client berdasarkan konten yang tersedia pada database. Selanjutnya website tersebut akan mengirimkan konten tersebut kembali ke user berdasarkan requestnya dan pada ahirnya akan di tampilkan pada browser.
Proses secara teknis yang terjadi saat website diakses oleh user melalui browser
Secara teknis, terdapat berbagai macam hal yang terjadi di sisi infrastruktur cloud yang dilakukan agar website tersebut dapat diakses oleh user.

- User akan membuka web browser seperti chrome, firefox , IE, safari, dan lain-lain. Kemudian memasukan domain name dari website tujuan
- request atas domain name ini dilakukan dengan menggunakan protokol http ataupun https (https lebih aman karena memiliki sistem enkripsi), sangat wajib untuk e-commerce dan sosial emdia.
- request ini hanya akan dapat terjadi apabila user berada di public internet karena request tersebut menggunakan TCP/IP yang berada dijaringan internet.
- Request tersebut diterima oleh DNS Server. Lalu DNS (Domain name system) server akan mencocokan domain name tersebut dengan alamat ip address dari web server yang bertanggung jawab atas domain itu.
- Web server akan mengolah request tersebut berdasarkan logika yang dbangun pada kode backend dan frontend. Sebagai contoh jika user meminta halaman yang menampilkan video, maka backend akan mengambil video tersebut dari media storage. Sama juga halnya apabila request user meminta informasi yang ada didatabase, maka kode backend dan frontend akan mengambil data tersebut dari database.
- JIka request yang diberikan user cocok dengan logika yang dibangun pada sisi backend dan frontend maka webserver akan mengembalikan http code 200 yang berarti proses request-response tersebut berhasil dan halaman website akan ditampilkan ke user.
Apakah bisa mengakses website tanpa menggunakan dns server?
Tentu saja bisa, asalkan web server tersebut mengizinkan request yang bukan berasal dari domain name. Untuk dapat mendapatkan IP dari suatu website cukup menggunakan CMD/terminal.
Buka terminal pada windows dengan cara menggunakan startmenu kemudian pilih cmd.
lalu tuliskan perintah dibawah ini
ping domainname
sebagai contoh pada website degananda.com maka tuliskan perintah ping degananda.com
dari proses tersebut akan terlihat ip address web server yang memberikan response, dan ip tersebut dapat digunakan untuk membuka degananda.com. Namun, web server degananda.com tidak mengizinkan akses langsung dengan ip, secara otomatis akan diarahkan kembali ke domain name-nya.