1.Batas toleransi user untuk menunggu website menampilkan (loading) informasi
sebuah studi dan riset yang dibuat oleh Nah, F dengan judul “studi tentang batas toleransi menunggu : seberapa lama pengunjung website mau menunggu website untuk dapat tampil” pada tahun 2004 menggolongkan tiga waktu tunggu.
waktu tunggu ini dipengaruhi oleh faktor internal seperti performa server aplikasi(database,web server) dan faktor eksternal seperti kecepatan internet user.
Lokasi server dan letak user juga berpengaruh pada waktu tunggu
a. – 0.1 detik – instan !
0.1 detik adalah waktu tunggu yang super singkat. user akan merasa bahwa hampir tidak ada jeda waktu menunggu dan proses loading website karena konten atau informasi akan tersaji kepada user secara instan
b. 1.0 detik – menunggu sebentar
berbeda sekitar 900 mili second dari kategori pertama (0.1 detik), website yang memiliki kemampuan loading maksimal 1 detik ini akan membuat user merasa sedikit ada waktu tunggu.
berdasarkan studio menyebutkan bahwa waktu menunggu satu detik dapat menimbulkan rasa kurang nyaman terhadap user.
secara logika, menunggu satu detik seharusnya tidak terlalu berpengaruh tetapi secara studi, menunggu 1 detik untuk mendapatkan informasi pada suatu website sudah sangat terasa bagi seorang user.
c. 10 detik – terganggu
pada kategori menunggu 10 detik untuk mendapatkan informasi dari website maka kemungkinan besar user akan mengerjakan hal lain sambil menunggu website tampil serta tidak menutup kemungkinan user akan mengurungkan niatnya membuka website kita.
1.1 Kesimpulan batas tolenrasi user untuk menunggu
a.studi oleh miller
berdasarkan studio miller (1968), batas toleransi agar user tidak mengurungkan niatnya untuk menutup website yang sedang diakses adalah maksimal 2 detik.
b. studi oleh nielsen
berdasarkan studio miller (1995 dan 1995), batas toleransi agar user tidak mengurungkan niatnya untuk menutup website yang sedang diakses adalah maksimal 15.
tentunnya studio tahun 1995 ini sudah tidak lagi valid karena saat ini kecepatan interent sudah sangat meningkat drastis.
c. tolenrasi menunggu user menurut google
Google search console
bagi anda yang memiliki website dan menggunakan fitur google search console, batas waktu yang diberikan google untuk melabeli suatu halaman website dengan kategori “baik/cepat” adalah 1 detik.
Cepat (fast) | Rata rata (moderae) | Pelan (slow) | |
---|---|---|---|
FCP | <1s | <3s | >=3s |
FID | <100ms | <300ms | >=300ms |
dari tabel diatas sebagai seorang webmaster target yang harus dibuat adalah menuju ke kategori cepat yakni kurang dari satu detik.
FCP adalah jeda waktu yang dibutuhkan untuk seorang user dapat melihat konten dari website. Jadi FCP bukanlah waktu total suatu website melakukan proses loading karena beberapa elemen dari website tentu akan diload secara asynchronous
sangat direkomendasikan untuk menggunakan dan mengintegrasikan google search console dan website agar dapat mengukur waktu tunggu user terhadap website yang kita miliki.
2.cara mengetahui penyebab website lemot yang membutuhkan waktu lama untuk diakses oleh pengunjung dengan browser
pada browser chrome terdapat tools bawaan bernama network analysis. Dengan menggunakan tools ini waktu tunggu masing-masing komponen yang di load oleh website dapat terukur.
gunakan incognito mode agar tidak ada cache
jika terdapat cache maka pengukuran waktu loading atau tunggu menjadi tidak valid karena tujuannya ingin melihat secara objektif (tanpa cache).
Cache memang sangat berpengaruh pada waktu tunggu website dan dapat mempercepat waktu tunggu, tetapi pada user yang baru pertama kali mengunjungi website kita maka cache tersebut tidak akan pernah ada.
sehingga cara terobjektif dalam mengukur waktu tunggu atau loading komponen-komponen dari suatu website adalah dengan menggunakan mode incognito.
2.1 Cara Mengukur waktu tunggu atau loading website dengan google chrome
buka google chrome dalam mode inconginto. Klik tanda lingkaran kecil tiga yang berjajar secara vertikal pada pojok kanan atas browser dan pilih new incognito window.
setelah itu satu window incognito(biasannya berwarna hitam) akan muncul , persiapkan url dari website yang akan diuji waktu tunggunya.
pada contoh ini url website degananda.com akan digunakan
https://degananda.com/cara-disable-twig-js-dan-css-cache-pada-drupal-8-untuk-development/
selanjutnya klik kanan kemudian pilih inspect.
Pastikan untuk membuka network analysis ini sebelum membuka link yang sudah dipersiapkan tadi.
buka link tersebut setelah tab network telah terbuka
2.2 hasil pengukuran waktu tunggu (loading) pada artikel degananda.com
untuk melihat FCP (First Contentful Paint) atau yang berarti waktu yang dibutuhkan untuk seorang user dapat melihat konten dari website. Lihat nilai benchmarknya pada grafik batang yang berada diatas.
pada contoh diatas maka website tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 3.4 detik (lihat dua garis biru sejajar) sehingga tergolong pada kategori pelan (slow)
pada bagian bawah terdapat detail mengapa website membutuhkan 3.4 detik untuk mencapai titik FCP nya. Gunakan detail dibagian bawah tersebut untuk dapat memperbaiki website dan sebagai data diagnosis awal.
Perbaikan dapat dilakukan di sisi : kode, konfigurasi server hingga kompressi gambar-gambar yang berada pada website
2.3 Mengukur kecepatan loading website FCP dengan menggunakan google page insight
pergi ke halaman website berikut dan masukan link website kita.
https://developers.google.com/speed/pagespeed/insights/?hl=ID
masukan link halaman website yang akan di ukur.
klik analisis dan tunggu hasilnya beberapa saat kemudian.
hasil google pada rank pada artikel degananda.com
mantap gan, terima kasih artikel yg berguna sekali